29 Oktober 2008

ASEAN SCOUT JAMBOREE 2008: THE BEST SUB CAMP


ASEAN SOUT JAMBOREE 2008: FESTIVAL/ PAWAI




NIGHT FESTIVAL, EVERY NIGHT, EVERY DAY, EVERY BODY JOY AND HAPPINESS

THAILAND'S CONTINGENT


INDONESIA'S CONTINGENT



SINGAPURA'S CONTINGENT

VIETNAM'S CONTINGENT





MALAYSIA'S CONTINGENT






ASEAN SCOUT JAMBOREE 2008: SPORTAKULER

TARIK TAMBANG
THE WINNER OF CLIMBING (BRONZE MEDAL)

PANJAT PINANG

Kami turut prihatin atas kecelakaan yang terjadi saat panjat pinang semoga sahabat cepat sembuh, Amin.



23 Oktober 2008

ADVENTURE LAND: BERTUALANG SAMBIL BELAJAR TEKNIK SURVIVAL





Berbagai kegiatan mulai digelar, sehari setelah dibuka secara resmi oleh Presiden RI selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, Susilo Bambang Yudhoyono. Masing-masing mata kegiatan diikuti oleh peserta dari utusan sub camp, terdiri dari sub camp putera dan sub camp puteri dengan jumlah seluruhnya sekitar 245 orang Pramuka penggalang dari berbagai negara.






Salah satu kegiatan yang berlangsung hingga tanggal 26 Oktober 2008 adalah Adventure Land yang dilaksanakan di area Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, jakarta. Kegiatan ini sangat menarik dan mengesankan bagi peserta yang sejak pagi hingga tengah hari menikmati segala yang disuguhkan petugas. Setidaknya itu yang dirasakan peserta, mereka mengungkapkan kegembiraan mendapatkan berbagai pelajaran tentang teknik survival atau cara bertahan hidup dalam mata kegiatan ini. Seperti yang diungkapkan Ade Hertiawan Juniansyah dari Regu Rajawali asal Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Barat, ketika mendapat materi tentang menangkap hewan buruan dan menguliti (Skinning), ?Saya sangat terkesan saat menyembelih hewan buruan dan mengulitinya, tentu pelajaran ini sangat berguna sekali bagi kami yang masih dangkal akan pengetahuan tentang teknik survival, dan sewaktu-waktu sangat berguna bagi kami semua, seolah-olah mewakili teman-temannya. Peserta yang bergerak dari tapak kemah menuju kegiatan Adventure Land yang terletak di areal Hutan Arboretum memang tampak bersemangat sejak dalam perjalanan hingga tiba lokasi kegiatan yang menempuh jarak sekitar 5 kilo meter. Terlebih panitia langsung menyambut mereka dengan tak kalah semangatnya sambil meneriakkan beberapa yel. Pada sesi pertama, peserta putra (Boys) diperkenakan mengikuti materi menangkap dan memotong serta menguliti (Skinning) hewan buruan sebagai materi perkenalan dalam survival, sementara peserta putrid (Grils) asyik mendengarkan penjelasan dari pemberi materi dari Lembaga Study Ular, SIOUX tentang berbagai jenis ular. Di sini peserta dipaparkan berbagai jenis ular dengan tingkat bisa yang dimilikinya termasuk struktur anatomi gigi yang dapat menjadi informasi berguna saat mengenali seekor ular. Setelah itu peserta bergerak ke berbagai sub kegiatan di dalam Hutan Arboretu, salah satunya berburu hewan sebagai bahan makanan saat dalam keadaaan tertekan, serta camp craft yang mengajak peserta memasak dengan maknan seadanya, namun kambing yang tadi dikuliti jadi menu tambahan yang ditunggu-tunggu. Cara mereka memasak tentu dengan cara seadanya seperti dengan batu, kayu dan memasak menggunakan buah kelapa. Peserta juga diajak mengenal kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya mengenal alat berburu tradisional asal Balik Papan, Kalimantan Timur, yaitu sumpit berupa tombak yang cara menggunaknnya ditiup. Sehingga bisa menambah pemahaman budaya antar Negara ASEAN terlebih remaja Indonesia sendiri yang belum tentu mengetahuinya seperti Novi Kurniawati (13) yang mengaku hanya sering melihat namun tidak pernah menggunakan alat berburu ini sebelumnya, ?Sebenarnya saya pernah melihat di pasar cendramata, tahu kalau itu alat untuk berburu tapi tidak pernah mencobanya. Tapi pas ke Jakarta, ikut Jambore ASEAN, malah jadi punya kesempatan untuk nyoba alat ini,?selorohnya. Lain lagi cerita remaja asal DKI Jakarta yang rela badannya penuh lumpur demi mendapatkan ikan dalam sesi berburu hewan air, ?Perasaan saya setelah hunting ini sangat enak banget malah pingin lagi,?ujar Adi Surya yang masih terengah-engah. ?Saya merasakan pengalaman yang nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata termasuk tentang teknik menangkap ikan , pokoknya hari ini saya dapat semua,? ungkap pelajar SLTP 110 Jakarta Selatan ini sumringah. Sementara Kakak instrukturnya mengaku tak kalah senangnya karena bisa membagi ilmu yang dimiliki, ?Senang bisa bagi-bagi ilmu, karena materi berburu ini jarang didapet dalam event-event, kecuali outbond, terkadang di acara pramuka sekalipun jarang materi seperti ini dipraktikkan,? ungkap Ridwan (22) yang pertama kali dapat ilmu survival juga dari kegiatan kepramukaan. Sebagai penutup, peserta diajak bermain paint ball. Serunya kegiatan paint ball ini bukan sekadar permainan belaka. Karena setelah memiliki pemahaman tentang teknik survival atau dikenal juga dengan kemampuan bertahan hidup, diharapkan peserta dapat menentukan pilihan untuk hidupnya yang digambarkan dalam permaianan paint ball ini, ?Di sana akan terlihat orang dengan berbagai tipe, yang suka gambling akan menyerang dengan penuh perhitungan tapi ada juga yang bertipe diam yang hanya menunggu dan bersembunyi di balik semak,? ungkap Kak Seno sebagai salah satu panitia dalam kegiatan Adventure Camp ini. Peninjau dari World Scout Bereu (WSB)/Asia Pasific Region (APR), Luz Taray tak kalah terkesannya, ?It?s Very refreshing to see the scouts enjoying the activities of the adventure land. The place is green and cool and we are indeed lucky to part of this fascinating expierience of nature?

19 Oktober 2008

UPACARA PEMBUKAAN JAMBORE ASEAN 2008

Suasana sebelum Upacara Pembukaan Jambore Asean 2008/ Asean Scout Jamboree 2008.
Kontingen Pengakap Malaysia


Marching Band dari salah Ponpes Jawa Timur
"Semoga jambore ini membawa semangat kita untuk memperbaiki dunia. Wake up everybody. Wake up scouts. Wake up ASEAN," Ujar Ka SBY Presiden RI dengan semangat, yang juga Kamabinas sembari mengutip bait lagu berjudul Wake Up yang dijadikan lagu "soundtrack" Perkemahan Pramuka ASEAN 2008 (19/10/2008). Sebanyak 1500 anggota gerakan kepanduan se Asia Tenggara berkumpul di arena Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Mereka adalah peserta kegiatan ASEAN Scout Jamboree 2008. Perkemahan ini berlangsung mulai hari ini hingga sepekan ke depan. Selain berbagai kegiatan dan kompetisi khas gerakan Pramuka, para peserta akan ikuti pula festival budaya, masakan, olah raga dan kerja bakti bersama warga masyarakat yang turut berpartisipasi. Peresmian pembukaannya dilakukan oleh Ka SBY pada pukul 15.00 WIB tadi. Di dalam sambutannya Ka SBY menyatakan bahwa gerakan kepanduan merupakan investasi terbaik bangsa untuk masa depan masing-masing. Bahkan masa depan ASEAN yang lebih baik juga ada di tangan para anggota gerakan pramuka. Nilai solidaritas, saling hormat menghormati dan semangat kegigihan yang diajarkan, merupakan modal bagi generasi muda menjawab tantangan dunia.



Suasana saat upacara pembukaan Jambore Asean 2008
Saat upacara satu persatu negara kontingen masuk ke tengah lapangan upacara. Lalu semua peserta negara kontingen menari bersama ditengah lapangan upacara. Di hadapan Presiden RI dan hadirin. Kemudian pengucapan Sumpah Pramuka/ Scout promise oleh peserta dari Malaysia(saat pengucapan seluruh peserta mengangkat dua jari telunjuk dan tengah tangan kanan). Seluruh hadirin yang semula duduk, berdiri saat pengucapan Scout Promise di ucapkan.

Penaikan semua bendera kepanduan masing-masing negara peserta Jambore Asean 2008.

Kamabinas RI, Ka SBY didampingi oleh Bunda Ani Yudhoyono. Tampak hadir Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Ka Aburizal Bakrie (Mabinas), Ketua Gerakan Pramuka Kak Prof.Dr. dr. H. Azwar Anas, MPH, ketua Panitia Asean Scout Jamboree, Kak dr. Amoroso Katamsi, Para Pimpinan Kwarnas, Para Andalan Nasional, Pimpinan Kwarda dan Kwarcab peserta dan sejumlah duta besar negara sahabat.
Perkemahan Pramuka ASEAN akan berlangsung 18-26 Oktober 2008 di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta. Temanya adalah membangun persaudaraan dan pemahaman budaya. Peserta adalah pramuka putera dan puteri usia sekitar 13-16 tahun. Kontingen dalam negeri (Indonesia) berasal dari 33 provinsi. Sementara kontingen luar negeri berasal dari 9 negara anggota ASEAN, kecuali Myanmar.



Foto suasana setelah upacara pembukaan


Anggota Pramuka SMPN 113 Jakarta, latar panggung kesenian.



Anggota Pramuka SMPN 113 Jakarta foto bareng Pramuka Thailand

Foto bareng Pramuka dari Brunei Darussalam

14 Oktober 2008

"SWAPPING BADGE"

Setiap kali diselenggarakannya suatu kegiatan besar kepanduan, seperti jambore, maka kegiatan tukar-menukar badge (lambang dari kain) atau pin (lambang dari logam atau plastik), seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan itu. Bahkan tak sedikit dari para peserta jambore yang dari rumah sudah masing-masing membawa badge dan pin yang secara khusus disiapkan untuk kegiatan tukar-menukar yang dalam Bahasa Inggris sering disebut "swapping badge" itu. Ada sejumlah alasan mengapa para pandu senang melakukan tukar-menukar badge. Pertama, karena melalui kegiatan tukar-menukar itu mereka jadi dapat berkenalan dengan teman baru yang tadinya belum mereka kenal sama sekali. Saling tukar-menukar badge tidak berhenti sampai di situ saja, tetapi juga saling berkenalan, tukar-menukar alamat (yang kalau sekarang termasuk alamat e-mail), yang menjadi awal untuk berkembangnya suatu persaudaraan antar pandu yang universal.

Kedua, para pandu yang ikut suatu jambore tentunya ingin mempunyai kenang-kenangan dari jambore itu. Salah satunya adalah kenang-kenangan berupa koleksi badge dan pin dari kota atau negara lain. Saat pulang ke rumah, mereka dapat bercerita dengan keluarganya, bahwa ketika jambore mereka telah tukar-menukar badge dengan pandu dari negara lain, dan inilah badge atau pin yang mereka peroleh. Begitu berkembangnya kegiatan tukar-menukar badge itu, sampai banyak panitia penyelenggara jambore - terutama jambore internasional - yang menyediakan tempat khusus untuk kegiatan "swapping badge" itu. Sewaktu Jambore Kepanduan Sedunia 2007 yang diselenggarakan di Chelmsford, Essex, Inggris, arena "swapping badge" digelar di depan tenda pameran koleksi memorabilia (benda kenangan) kepanduan yang beragam jenisnya, mulai dari prangko, kartu pos, sampul (amplop) surat, badge, pin, baju seragam, topi, setangan leher, dan banyak lagi. Panitia menyediakan meja dan bangku-bangku untuk kegiatan tersebut. Siapa saja boleh ikut dalam kegiatan "swapping badge" itu.

Menjelang digelarnya Jambore Pramuka/Pandu ASEAN yang dalam Bahasa Inggris disebut "ASEAN Scout Jamboree" di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, dari 18 sampai 26 Oktober 2008, timbul pula gagasan untuk menyelenggarakan kegiatan semacam itu. Kak Aji Rachmat, yang bertugas sebagai salah satu perangkat perkemahan jambore itu, dalam mailing list Pramuka mengatakan, kegiatan seperti itu tampaknya bakal mendapat sambutan dari para peserta. Dia juga mengusulkan agar tempat tukar-menukar badge dilakukan di kantor Kecamatan Putra (Pendopo Perkemahan Putri III) dan Kantor Kecamatan Putri (Pendopo Perkemahan Putri I) di Bumi Perkemahan Cibubur tersebut.
Khusus peserta jangan lupa bawa badge Kwarda/ Kwarnas yang banyak ya ....

AYO KE JAMBOREE ASEAN

Sekitar seminggu lagi, para Pramuka/Pandu dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara bakal berkumpul di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur. Kontingen-kontingen akan berdatangan untuk mengikuti Jambore Pramuka/Pandu ASEAN yang dalam Bahasa Inggris disebut ASEAN Scout Jamboree.Perkemahan itu sendiri akan diselenggarakan dari 18 sampai 26 Oktober 2008, dan sampai saat ini 9 negara ASEAN telah menyatakan kesediaannya untuk ikut serta. Dari 10 negara yang tergabung dalam ASEAN, hanya Myanmmar yang menyatakan tak akan ikut serta.Tiap-tiap negara saat ini sudah bersiap-siap untuk memberangkatkan kontingennya. Dalam persiapan itu, tentu masing-masing kontingen kini sedang mempersiapkan pula perlengkapan dan hal-hal lain yang perlu dibawa ke arena jambore. Bawa apa saja ya ke jambore?Bagi kontingen, perlengkapan perkemahan adalah yang utama. Walaupun untuk tenda dan peralatan masak serta makan menurut rencana akan disediakan panitia, namun tiap-tiap kontingen tentu harus pula mempersiapkan penunjangnya. Untuk tenda misalnya, tiap kontingen perlu mempersiapkan tambahan alas tidur. Begitu pula dengan perlengkapan lainnya.Contohnya adalah bendera organisasi kepanduan dan bendera negara masing-masing. Ini tentu saja tak disiapkan oleh panitia, jadi tiap-tiap kontingen tak boleh lupa membawanya. Setiap regu yang terdiri dari 9 peserta ditambah 1 pembina pendamping, tentu perlu menyiapkan hal ini.

Ada kejadian yang kurang mengenakkan sewaktu berlangsungnya Jambore Kepanduan Sedunia di Chelmsford, Essex, Inggris, akhir Juli sampai awal Agustus 2007. Seorang pembina pendamping menegur anggota kontingen dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, karena dianggapnya tak membawa dan membagi bendera Merah-Putih kepadanya dan regunya. Padahal, hal itu tentunya sudah masuk dalam bagian perencanaan regu masing-masing, dan sebaiknya memang dibawa oleh tiap-tiap regu, karena akan dipasang di depan tenda masing-masing regu.Lalu apa lagi yang harus dibawa ke jambore kali ini? Karena diperkirakan hujan akan turun saat berlansungnya ASEAN Scout Jamboree itu, diharapkan masing-masing orang, baik peserta, pembina pendamping, atau pun panitia, tidak lupa membawa jas hujan. Jangan lupa pula membawa dan mengenakan sepatu yang dapat digunakan di permukaan tanah yang basah dan becek. Sandal dan sepatu yang membuat pemakainya tak mudah tergelincir, juga sangat dianjurkan.Di luar itu, walaupun panitia sudah menyiapkan sarana dan petugas kesehatan termasuk rumah sakit lapangan, tiap peserta diharapkan tak lupa membawa obat-obat pribadinya. Termasuk beberapa obat yang merupakan "kelengkapan dasar", seperti obat untuk mengatasi influenza, diare, dan demam.
Jadi, ayo bersiap ke jambore dan jangan lupa membawa segala hal yang dibutuhkan.
Setelah digelar pertama kali di Filipina pada 1993, Jambore Pramuka/Pandu ASEAN baru kali ini akan digelar kembali. Pelaksanaan jambore yang dalam Bahasa Inggris disebut "ASEAN Scout Jamboree" itu akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur, dari 18 sampai 26 Oktober 2008. Menurut rencana, pembukaan jambore itu akan diselenggarakan pada 19 Oktober 2008 dengan pembina upacara Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga merupakan Pramuka Utama dan Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka.

Adalah Presiden RI juga yang menggagas perlu diadakannya kembali jambore kepanduan di lingkungan negara-negara ASEAN, untuk memperkuat solidaritas antar sesama warga, khususnya pramuka dan pandu, di negara-negara ASEAN. Bahkan motto "One Spirit, One Promise, One South-East Asian Land" juga digagas oleh Presiden RI, yang terinspirasi dari motto peringatan 100 tahun gerakan kepanduan sedunia, "One World, One Promise". Sementara temannya, "Developing Brotherhood and Cultural Understanding."
Sampai saat ini, 9 negara ASEAN - termasuk tuan rumah Indonesia - sudah dipastikan akan mengirim kontingennya. Satu-satunya yang menolak ikut serta adalah Myanmar. Dari 9 negara yang akan ikut itu, masih ada dua negara yang belum ada organisasi kepanduannya, yaitu Laos dan Vietnam. Khusus untuk Vietnam, sebenarnya telah ada beberapa organisasi kepanduan, namun masih merupakan bentukan lokal karena belum didukung dan diakui oleh pemerintahnya. Walaupun demikian, baik Vietnam maupun Laos menyatakan akan mengirim kontingen yang terdiri dari beberapa remaja di negaranya yang seusia dengan para peserta jambore kali ini. Kontingen Indonesia akan terdiri dari perwakilan dari 33 kwartir daerah (setingkat provinsi) yang ada di Indonesia. Masing-masing kwartir daerah diberi kesempatan untuk mengirim 40 peserta putera dan puterinya. Salah satunya peserta dari SMP N 113 Jakarta, yaitu M. Hargi Saputra (penggalang putra). Kemungkinan, di luar itu masih akan hadir pula perwakilan gugusdepan-gugusdepan yang berpangkalan di Kedutaan Besar RI di sejumlah negara ASEAN. Paling tidak, ada empat gugusdepan yang berpangkalan di KBRI yang cukup aktif berkegiatan, yaitu di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Acara internasional itu diharapkan dapat berjalan meriah dan sukses. Selain para peserta dan pendamping serta panitia jambore, kemeriahannya juga bisa semakin dirasakan dengan kehadiran para pengunjung. Lho, memangnya pengunjung boleh datang?

Sesuai kesepakatan panitia, pengunjung memang diperkenankan datang ke arena jambore. Mengingat 18 Oktober adalah hari pertama jambore dan 19 Oktober adalah hari pembukaan, maka pengunjung dianjurkan datang sesudah tanggal-tanggal itu. Berarti dari tanggal 20 sampai 25 Oktober, mengingat 26 Oktober adalah hari penutupan. Lalu jam berapa? Untuk pengunjung yang datang berombongan, misalnya dari gugusdepan atau dari sekolah tertentu, difasilitasi kehadirannya antara pukul 10.00 sampai 12.00 WIB. Sedangkan untuk pengunjung perorangan atau keluarga, dapat datang pada pukul 17.00 sampai 18.00 WIB. Bagi pengunjung yang datang berombongan, akan lebih baik bila memberitahu dulu dengan surat yang dialamatkan ke Panitia Penyelenggara "ASEAN Scout Jamboree" di Jalan Medan Merdeka Timur No.6 Jakarta 10110 (sebelum tanggal 8 Oktober 2008), atau dialamatkan ke Panitia Penyelenggara "ASEAN Scout Jamboree" di Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.

04 Oktober 2008

MOHON INFO LOMBA PENGGALANG TAHUN 2008-2009

Mohon kepada kakak-kakak penyelenggara kegiatan Lomba Regu Prestasi, Wide Game, Lomba Galang, dan sejenisnya di Jakarta dan sekitarnya untuk mengundang kami Pramuka Penggalang SMP N 113 Jakarta ke no. HP 0813 8050 1178 atau ke 021 9146 9793 atau 08121288887 atau 0813 8914658. Atau ke email azwar_rover@yahoo.com. Atas informasinya kami ucapkan terima kasih